Binatangku

Meerkat atau Suricate (Suricata suricatta) merupakan seekor hewan mamalia kecil yang masih merupakan keluarga musang (mongoose) yang tinggal di gurun Kalahari, beberapa bagian Gurun Namib di Namibia, Barat Daya Angola, dan Afrika Selatan.

Meerkat hidup secara berkelompok yang terdiri dari 20 ekor meerkat atau lebih. Bahkan satu super grup Meerkat, yang juga biasa disebut geng atau klan meerkat, bisa terdiri dari 50 ekor atau lebih yang bisa dibilang sudah sangat terorganisir.

Dalam satu grup biasanya ada satu ekor meerkat yang bertugas sebagai pengawas dari predator disaat yang lainnya sedang mencari makan. Biasanya setiap sekitar 1 jam sekali mereka akan bergantian menjadi pengawas. Jika kondisi aman, Meerkat penjaga hanya akan menongolkan lehernya. Namun jika ada bahaya mengancam, maka Meerkat penjaga akan mengeluarkan suara peringatan agar Meerkat yang lain segera masuk ke lubang.

Sesaat sebelum para Meerkat keluar kembali dari lubang, Meerkat yang bertugas sebagai pengawas akan keluar terlebih dahulu untuk memastikan bahwa predator sudah menjauh. Si pengawas itu akan mengeluarkan suara-suara untuk memberi tahu keadaan di luar.

Meerkat adalah seekor penggali yang ulung. Mereka dapat menggali pasir sejumlah berat badannya sendiri hanya dalam waktu beberapa detik saja.  Makanan utama Meerkat adalah serangga. Namun mereka juga memangsa kadal, ular, kalajengking, laba-laba, tanaman, telur, mamalia kecil, dan masih banyak lagi. Mereka memiliki tubuh yang kebal terhadap racun, termasuk dari racun paling mematikan dari kalajengking Gurun Kalahari.

Karena Meerkat tidak memiliki cadangan lemak di tubuhnya, maka setiap hari mereka harus mencari makan. Namun Meerkat kecil baru akan ikut mencari makan setelah umur mereka menginjak 1 bulan. Setelah berumur satu bulan, Meerkat kecil akan mengikuti Meerkat dewasa yang juga akan bertindak sebagai mentor dalam mencari makan.

Meerkat merupakan mamalia yang sangat sosial. Mereka tinggal di bawah tanah dalam sebuah koloni yang memiliki banyak lorong. Mereka hanya akan meninggalkan koloni disiang har untuk mencari makan. Meerkat yang tinggal dalam satu koloni memiliki ikatan keluarga yang sangat kuat.

Ada beberapa kebiasaan unik dari Meerkat yang mungkin layak untuk kita tiru. Dalam satu kelompok, mereka akan saling melindungi, berbagi, dan mengasuh bersama-sama Meerkat-Meerkat muda. Tak jarang, mereka juga berbagi liang dengan hewan lain seperti tupai tanah, musang kucing dan binatang lain yang tidak berebut sumber makanan. Uniknya, terkadang mereka juga ditemukan berbagi liang dengan ular.

Mereka juga sering terlihat seperti tengah melakukan pertandingan gulat atau lomba lari dalam satu kelompok. Namun, meskipun mereka terlihat begitu sosial, terkadang ada juga meerkat dewasa yang membunuh meerkat muda di dalam satu kelompok untuk memberikan posisi yang lebih tinggi bagi keturunan mereka sendiri.

Referensi : wikipedia

Wallaby atau Agille Wallaby memiliki nama latin Macropus Agilis. Binatang ini memiliki penampilan dan cara berjalan yang menyerupai kanguru. Sehingga banyak yang menyangkanya sebagai kanguru. Padahal pada kenyataannya Wallaby memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil daripada kanguru.

Wallaby memiliki panjang tubuh sekitar 60 cm dengan berat badan sekitar 6 kg. Bulunya berwarna abu-abu kecokelatan, berjalan dengan cara melompat menggunakan kedua kaki belakangnya, dan memiliki kantung di perutnya. Yeah, sama dengan kanguru.

Wallaby biasanya hidup secara berkelompok. Habitat Wallaby adalah di semak belukar, hutan, dan padang rumput. Mereka aktif di siang hari untuk mencari makanan seperti rumput, ubi, tunas, dan daun. Yup, mereka adalah binatang herbivora.

Masa kehamilan Wallaby sekitar 29 hingga 38 hari. Uniknya mereka selalu melahirkan satu ekor anakan saja yang akan selalu bergerak menuju kantung sang induk untuk menyusu.

Wallaby dapat kita temukan di alam liar di wilayah kepulauan Aru, papua, dan Australia bagian Utara. Dan berikut ini adalah beberapa foto Wallaby yang saya ambil dari kebun binatang Gembiraloka, Yogyakarta. 

Referensi : Kebun Binatang Gembiraloka

Beruang Madu merupakan jenis beruang yang paling kecil dari 8 jenis beruang lainnya yang ada di dunia. Beruang Madu merupakan salah satu binatang endemik Indonesia. Mereka adalah binatang khas dari provinsi Bengkulu.

Beruang Madu memiliki panjang tubuh sekitar 1,40 m dengan tinggi sekitar 70 cm dan berat antara 50 - 65 kg. Beruang Madu memiliki bulu hitam yang pendek dan berkilau. Bulunya merupakan yang paling pendek dan yang paling halus dibandingkan dengan jenis beruang lainnya. Saat bayi, bulu beruang madu lebih lembut, tipis, dan berkilau.

Telapak kaki beruang madu tidak ditumbuhi bulu, sehingga mereka bisa bergerak cepat hingga 48 km/jam. Hewan ini memiliki tubuh yang kuat, kuku yang panjang dan kuat di keempat lengannya, dan indera penciuman yang sangat tajam.

Hewan ini termasuk jenis hewan omnivora atau pemakan segalanya. Lidah beruang Madu yang panjang berfungsi untuk menjilat madu dari sarang lebah dan untuk menangkap serangga. Beruang Madu juga termasuk pemanjat pohon yang handal.

Beruang Madu lebih sering ditemukan di atas pohon dengan ketinggian sekitar 2 - 7 m. Di ketinggian pohon seperti itulah biasanya beruang madu membuat sarangnya dari potongan ranting. Habitat Beruang madu adalah di daerah hutan hujan tropis di wilayah Asia Tenggara. Penyebarannya meliputi Pulau SUmatera, kalimantan, Indocina, Semenanjung Malaya serta Burma. Oleh karena tinggal di wilayah tropis, beruang madu tidak mengenal hibernasi.

Yang unik dari Beruang Madu ini adalah, ketika mereka memakan buah, mereka akan menelan biji buah tersebut secara utuh. Sehingga biji tersebut akan keluar lagi bersama kotoran beruang madu dan tumbuh menjadi pohon baru di tempat yang jauh dari pohon induknya. Sehingga beruang madu dianggap berjasa dalam penyebaran tanaman buah berbiji besar seperti durian dan cempedak.

Beruang Madu termasuk binatang nokturnal. Mereka lebih aktif di malam hari. Mereka juga termasuk binatang soliter atau binatang yang suka menyendiri. Kecuali beruang madu betina yang sedang mengasuh anaknya.

Beruang Madu tidak memiliki musim kawin. Mereka bisa kawin kapan saja asalkan si betina sudah siap kawin. Lama kandungan beruang madu sekitar 95 - 96 hari. Biasanya dalam sekali persalinan, beruang madu akan melahirkan 2 ekor anakan. Anak-anak mereka tersebut akan disusui hingga usia 18 bulan dan baru dilepas hidup sendiri setelah 2 tahunan. Bayi beruang madu akan tetap di sarang sampai mereka bisa berjalan sendiri mencari makan bersama induknya.

Ancaman terbesar beruang madu adalah semakin sempitnya habitat mereka sebagai akibat dari penebangan liar dan perluasan lahan penduduk dan pertanian. Sejak tahun 1979, beruang madu sudah dikategorikan sebagai hewan terancam punah Apendiks I oleh CITIES.

O iya, sepertinya, Beruang Madu termasuk salah satu binatang yang cerdas loh. Buktinya, pada saat saya pergi ke kebun binatang Gembiraloka, ada atraksi beruang madu. Di bagian akhir nanti akan saya tunjukkan videonya.

Referensi : wikipedia

Jerapah atau zarafah yang memiliki nama latin Giraffa camelopardalis ini merupakan hewan endemik Afrika. Konon, binatang berleher panjang ini adalah binatang darat tertinggi di dunia saat ini. Tinggi jerapah jantan mencapai 4,8 hingga 5,5 m.

Nama Jerapah diperkirakan berasal dari bahasa Arab yaitu "zirafah". Jerapah betina biasanya berukuran lebih kecil dan lebih pendek dibandingkan dengan jerapah jantan. Berat tubuh jerapah mampu mencapai 1,360 kg.

Jerapah masih berkerabat dekat dengan rusa dan sapi, hanya saja jerapah berasal dari suku yang berbeda yaitu suku Giraffidae yang mencakup jerapah dan Okapi. Habitat asli Jerapah adalah daerah Chad hingga Afrika Selatan.

Meski semua jerapah terlihat sama dalam penampilan, tetapi pada kenyataannya terdapat 9 jenis jerapah yang dibedakan menurut pola bercak pada tubuhnya. Jenis-jenis jerapah tersebut antara lain :

Referensi : wikipedia