Mengenal Badak Jawa Atau Bercula Satu
Mengenal Badak Jawa Atau Bercula Satu. Hewan ini merupakan satu dari lima spesies badak yang masih bertahan di muka bumi sampai saat ini. Badak Bercula Satu Atau Biasa Disebut Badak Jawa dapat dikatakan sebagai mamalia yang paling langka di dunia karena kulitnya seperti baju baja serupa dengan hewan-hewan purbakala. Berikut adalah pejelasan tentang Mengenal Badak Jawa Atau Badak Bercula Satu.
Baca Juga
Baca Juga
Karakteristik Badak Jawa (Bercula Satu)
- Tinggi dari telapak kaki hingga bahu berkisar antara 168-175 cm.
- Panjang tubuh dari ujung moncong hingga ekor 392 cm dan panjang bagian kepala 70 cm.
- Berat tubuhnya dapat mencapai 1.280 kg.
- Tubuhnya tidak berambut kecuali dibagian telinga dan ekornya.
- Tubuhnya dibungkus kulit yang tebalnya antara 25-30 mm.
- kulit luarnya mempunyai corak yang mozaik.
- Lipatan kulit di bawah leher hingga bagian atas berbatasan dengan bahu.
- Di atas punggungnya juga terdapat lipatan kulit yang berbentuk sadel (pelana) dan ada lipatan lain di dekat ekor serta bagian atas kaki belakang.
- Badak betina tidak mempunyai cula, Ukuran cula dapat mencapai 27 cm.
- Warna cula abu-abu gelap atau hitam, warnanya semakin tua semakin gelap, pada pangkalnya lebih gelap dari pada ujungnya.
Ciri-ciri yang khas dari Badak Jawa adalah memiliki bibir atas lengkung-mengait kebawah (hooked upped), bercula satu dengan ukuran panjang sampai 25 (dua puluh lima) sentimeter, kulit berwarna abu-abu dan tidak berambut. Bibir atas tersebut memiliki kelenturan yang dipergunakan untuk mengait dan menarik dedaunan dari ujung ranting kedalam mulutnya sewaktu makan. Ciri yang sangat menonjol lainnya adalah memiliki lipatan kulit tubuh seperti baju besi (Armor platted).
Perilaku Badak Jawa
Badak jawa (bercula Satu) sangat suka berendam dalam Lumpur, dimana dia dapat diam berdiri tegak didalam kubangan selama 4 (empat) sampai 6 (enam) jam. Dengan maksud untuk mendinginkan suhu badan dan kulit serta mencegah parasit yang sering mengganggu kulitnya. Oleh karena itu, kubangan menjadi sangat penting bagi sang badak untuk berendam, berjemur, bersantai bahkan untuk tidur. Sehingga tidak heran bila sang badak ini akan bertempur habis-habisan dalam mempertahankan atau memperebutkan kubangannya dari satwa lain yang senang berkubang seperti banteng dan babi hutan.
Biasanya ukuran kubangan badak ini memiliki panjang berkisar antara 6 (enam) sampai 7 (tujuh) meter, lebar 3 (tiga) sampai 5 (lima) meter, kedalaman antara 0,5 (setengah) sampai 1 (satu) meter, dan ketebalan Lumpur antara 50 (lima puluh) sampai 75 (tujuh puluh lima) sentimeter yang tercampur air hujan/tawar. Apabila kubangan sedang kering maka badak akan mencari sungai-sungai kecil yang hampir kering dan berlumpur. Mengingat pentingnya kubangan bagi badak jawa, maka tidak jarang didalam suatu kubangan ditemukan 5 (lima) atau 6 (enam) ekor badak berendam bersama. Namun setelah selesai berkubang, setiap badak tersebut akan berpisah dan bergerak menuju lokasi tempat pengembaraannya masing-masing.
Badak Jawa mampu mengeluarkan suara yang keras dan terdengar pada jarak yang jauh, akan tetapi biasanya hewan tersebut memilih bergerak tanpa bersuara apabila berpindah tempat di hutan, Walaupun badak jawa bergerak sangat lambat, dalam keadaan tertentu terutama bila ada ancaman maka dia dapat bergerak cepat, memanjat gundukan tanah/kayu bahkan melompat.
Jenis badak ini jarang merasa terganggu dengan adanya jenis satwa lain ditempat mencari makanannya atau bila berpapasan dijalan. Perseteruan sengit terjadi hanya dalam mempertahankan atau memperebutkan kubangan. Badak ini memiliki mata yang agak rabun, sehingga bila penciuman atau pendengarannya mendeteksi adanya ancaman atau bahaya maka dia akan memilih untuk segera lari menghindar kedalam hutan atau berdiri diam tanpa bergerak sama sekali tetapi siaga untuk menyerang. Sikap agresif justru muncul apabila badak tidak sempat menghindari pertemuan dengan manusia.
Makanan Badak Jawa
Badak jawa merupakan hewan herbivora dan makan bermacam-macam spesies tanaman, terutama tunas, ranting, daun-daunan muda dan buah yang jatuh. Kebanyakan tumbuhan disukai oleh spesies ini tumbuh di daerah yang terkena sinar matahari: pada pembukaan hutan, semak-semak dan tipe vegetasi lainnya tanpa pohon besar. Badak menjatuhkan pohon muda untuk mencapai makanannya dan mengambilnya dengan bibir atasnya yang dapat memegang. Badak Jawa adalah pemakan yang paling dapat beradaptasi dari semua spesies badak. Badak diperkirakan makan 50 kg makanan per hari. Seperti badak Sumatra, spesies badak ini memerlukan garam untuk makanannya.
Masa Perkawinan Badak Jawa
Badak jawa memiliki usia yang cukup panjang, yaitu mencapai usia 35 tahunan atau lebih. Badak jantan akan dewasa kelamin pada usia 6 tahun dan badak betina dewasa pada usia 3,5 tahun. badak jawa memiliki perilaku unik dalam menarik perhatian pasangan pada saat bercumbu dan melakukan perkawinan. Cara menarik pasangan dilakukan dengan saling adu kekuatan dan berkelahi. Dimulai dengan suara ancaman yang kemudian dilanjutkan dengan bentrok adu kekuatan, biasanya dimulai oleh badak betina. Namun demikian, tidak pernah dijumpai adanya perkelahian antara sesama jantan untuk memperebutkan betina.
Masa-masa kehamilan Badak Jawa berkisar antara 16 sampai dengan 19 bulan. Sejak kelahirannya, anak badak tersebut akan terus tinggal dan hidup bersama induknya hingga berusia 6 tahun. Induk jarang dapat bereproduksi kembali sebelum sang anaknya mencapai usia 3 tahun. Oleh karena itu badak jantan biasanya baru bergabung menjadi kelompok keluarga badak yang terdiri jantan, betina dan anak pada saat anak telah mencapai usia minimal 3 tahun.
Sumber
Wikipedia.org
Dan Dikutip Dari Berbagai Sumber