Mengenal Ikan Cupang (Betta sp)

Mengenal Ikan Cupang (Betta sp). Ikan ini terkenal karena sifatnya yang agresif dan kebiasaan hidupnya berkelahi dengan sesama jenis, sehingga dinamakan fighting fish. tubuh ikan ini berwarna-warni, sehingga menjadi daya tarik para penggemar dan penghobi untuk mengoleksinya. Warna-warna klasik seperti merah, hijau, biru, abu-abu, dan kombinasinya banyak dijumpai. Warna-warna baru juga bermunculan dari kuning, putih, jingga, hingga warna-warna metalik seperti tembaga, platinum, emas, dan kombinasinya.

Penampakan warna pada ikan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu jenis kelamin, kematangan gonad, genetik dan faktor geografi. Cupang jantan dapat dibedakan dari warnanya yang cerah dan menarik, bentuk perut ramping, serta sirip ekor dan sirip anal panjang. Sementara cupang betina berwarna kurang menarik, bentuk perut gemuk serta sirip ekor dan sirip anal pendek. Akibatnya, ikan cupang jantan memiliki nilai komersial tinggi karena sangat disukai dan diburu oleh pecinta ikan hias, Sehingga akan lebih efektif dan menguntungkan bila hanya diproduksi dan dipelihara jantannya saja. Ikan jantan sangat agresif dan memiliki kebiasaan saling menyerang apabila ditempatkan dalam satu wadah.

Mengenal Ikan Cupang (Betta sp)


Habitat Ikan Cupang (Betta sp)

Ikan cupang (Betta sp.) hidup di daerah tropis, dan merupakan ikan air tawar yang terdapat Dibeberapa negara di Asia Tenggara, antara lain Indonesia, Thailand, Malaysia, dan Vietnam. Ikan ini mempunyai bentuk dan karakter yang unik dan cenderung agresif dalam mempertahankan wilayahnya. Di kalangan penggemar, ikan cupang umumnya terbagi atas tiga golongan, yaitu cupang hias, cupang aduan, dan cupang liar. Di Indonesia terdapat cupang asli,salah satunya adalah Betta channoides yang ditemukan di Pampang, Kalimantan Timur.

Habitat asalnya berupa perairan dangkal berair jernih, seperti daerah persawahan atau anak sungai yang memiliki temperatur 24-27 o C dengan kisaran pH 6,2 –7,5 serta tingkat kandungan mineral terlarut dalam air atau kesadahan (hardnees) berkisar 5 –12 dH. Pada umumnya ikan cupang sanggup bertahan hidup dan berkembang biak dengan baik pada kisaran pH 6,5 –7,2 dan hardnees berkisar 8,5 –10 dH.

Ikan cupang adalah salah satu ikan yang kuat bertahan hidup dalam waktu lama sehingga apabila ikan tersebut ditempatkan di wadah dengan volume air sedikit dan tanpa adanya alat sirkulasi udara (aerator), ikan ini masih dapat bertahan hidup. Akan tetapi saat ini ikan cupang sudah banyak dibudidayakan dalam wadah atau lingkungan yang terkontrol seperti kolam, akuarium, bak dan wadah budidaya lainnya. Perkembangbiakan Betta sp. bersifat bubblenester, yaitu membuat sarang busa sebelum memijah dan telur-telur dimasukkan ke dalamnya.

Jenis Ikan Cupang (Betta sp)

Perkembangan variasi ditinjau dari segi bentuk dan warna terbilang pesat dalam beberapa generasi terakhir. Beberapa jenis cupang yang dikenal sekarang ini: 

  1. Betta pugnax (Forest Betta)
  2. Betta taeniata (Banned Betta)
  3. Betta macrostoma (Bruney Beauty)
  4. Betta unimaculata (Golden Slender)
  5. Betta picta (Painted Betta)
  6. Betta anabantoides (Pearly Betta)
  7. Betta edithae (Betta Brederi)
  8. Betta foerschi (Purple Saphire Betta)
Ikan cupang di atas dikenal sebagai mouth breeder yaitu ikan cupang yang mengerami telurnya di dalam mulut, sedangkan kelompok di bawah ini yang merupakan kerabat ikan cupang (betta), yang membangun sarangnya dengan busa (bublle nest)

  1. Betta akarensis (Sarawak Betta)
  2. Betta coccina (Clorat's Betta)
  3. Betta bellica (Standard's Betta)
  4. Betta tesyae (Peaceful Betta)
  5. Betta smaragdina (Emerald Betta)
  6. Betta imbelis (Slugger's Betta)
  7. Betta splendens (Siamese Fighting Fish)
  8. Jenis ikan cupang lain yang dikenal sebagai:
  9. Betta albimarginata
  10. Betta channoides
  11. Betta balunga
  12. Betta breviobesus
  13. Betta enisae

Ikan Cupang hias

Cupang hias dibagi lagi menjadi beberapa jenis, yaitu:

  1. Halfmoon (setengah bulan), cupang jenis ini memiliki sirip dan ekor yang lebar dan simetris menyerupai bentuk bulan setengah. Jenis cupang ini pertama kali dibudidaya di Amerika Serikat oleh Peter Goettner pada tahun 1982.
  2. Crowntail (ekor mahkota) atau serit
  3. Double tail (ekor ganda)
  4. Plakat Halfmoon
  5. giant (cupang raksasa), cupang jenis ini merupakan hasil perkawinan silang antara cupang biasa dengan cupang alam, cupang jenis ini ukurannya bisa mencapai 12 cm

Tingkahlaku Ikan Cupang (Betta sp)

Salah satu sifat dari ikan cupang adalah berkelahi satu sama lainnya untuk mempertahankan wilayahnya. Sifat agresifnya menjadi daya tarik tersendiri bagi seseorang untuk menyukai ikan ini. Saat bereproduksi ikan cupang memiliki perilaku yang unik, yaitu menari. Ketika bertelur, betina akan mendekati sarang dan memiringkan badannya untuk dijepit oleh jantan dengan meliukkan tubuhnya agar jantan bisa menyemprotkan spermanya ke telur-telur tersebut.

Cupang memiliki alat pernapasan tambahan yang disebut labirin (labyrinth). Alat pernapasan tambahan ini dipergunakan untuk mengambil oksigen langsung dari udara. Karena itu, cupang mampu hidup walaupun dalam kondisi kekurangan oksigen terlarut di dalam air dan tanpa aerator.

Berdasarkan cara berkembangbiaknya, cupang dibagi menjadi 2 kelompok yaitu:

  1. Kelompok Pengumpul Busa (Bubblenester). Spesies cupang yang termasuk pengumpul busa diantaranya Betta imbellis, Betta smaragdina, Betta akaransis, Betta coccina atau cupang api-api, dan Betta fasciata atau cupang sumatera.
  2. Kelompok Perawat Telur (Mouthbreeder) Spesies cupang yang termasuk perawat telur diantaranya Betta macrostoma atau Brunei Beauty, Makropodus opercularis atau cupang paradise, Betta urimacullata atau cupang emas, dan Betta brederi atau cupang raja.

Reproduksi Ikan Cupang (Betta sp) 

Proses pemijahan ikan cupang berlangsung dengan cara betina mengeluarkan telur-telurnya dan jantan membuahi dan memunguti telur-telur serta meletakkannya didalam sarang busa. Setiap ikan cupang (Betta splendens) dapat menghasilkan rata-rata telur sekitar 400-500 butir dalam satu kali proses pemijahan. Cupang jantan akan menjaga sarang, merawat telur, dan larva yang menetas sekitar dua hari kemudian. Pada habitat aslinya, beberapa jenis ikan cupang ditemui menngerami telurnya di dalam mulut (Mouthbreeder). Dalam satu periode pemijahan biasanya anak cupang hias yang hidup mencapai 60% betina dan 40% jantan. Padahal cupang hias yang laku dipasaran hanya yang berjenis kelamin jantan, kecuali untuk tujuan sebagai induk betina.

Pakan dan Kebiasaan Makan Ikan Cupang (Betta sp)

Ikan cupang (Betta sp.) pada umumnya menyukai jenis makanan yang bergerak, makanan harus tersedia sejak telur cupang menetas. Oleh karena itu, kebanyakan pembudidaya ikan cupang terlebih dahulu melakukan kultur pakan alami sebelum memijahkan ikan cupang. Adapun beberapa jenis pakan alami yang sering diberikan pada fase larva ikan cupang antara lain Paramecium, Infusoria, Vinegar Eel, Artemia, Kutu Air, Jentik Nyamuk, Cacing Sutra, dan Blood Worm/Cacing Darah.

https://id.wikipedia.org/wiki/Cupang

CONVERSATION

0 comments:

Posting Komentar

Back
to top