Foto-Foto Buaya Muara
Mengenal Cangak Merah (Ardea purpurea)
Mengenal Cangak Merah (Ardea purpurea). Cangak Merah adalah spesies burung yang berukuran besar, yakni 60-80 cm. Warna abu-abu coklat berangan. Iris kuning, paruh coklat, kaki coklat kemerahan. Bulu lainnya pada burung ini berwarna coklat kemerahan. Terdapat setrip hitam menurun sepanjang leher yang merah-karat khas. Punggung dan penutup sayap abu-abu, bulu terbang hitam.
Habitat Cangak Merah
Habitat dan Penyebaran di lahan basah tidak terbatas di pesisir, mangrove, sawah, danau, aliran air, kadang perbukitan. Tersebar sampai ketinggian 1.500 m dpl. Afrika, Erasia, Filipina, Sunda Besar. Di Indonesia, terdapat di Sumatera, Kalimantan, Jawa, Bali, Sulawesi, Nusa Tenggara. Makanan dan Perkembangbiakan, makanan burung ini adalah ikan, katak, reptil, larva serangga, dan krustasea.
Prilaku Cangak Merah
Mengendap endap sendirian di sepanjang perairan dangkal yang penuh gulma, dengan kepala merendah ke bawah dan ke samping untuk menangkap ikan dan makanan lain. Terbang dengan leher ditekuk dan bersarang dalam koloni besar.
Perkembangbiakan Cangak Merah
Masa bertelur dari burung cangak merah diantara bulan April hingga bulan Juli. Dalam satu kali masa bertelur, burung ini mampu bertelur sebanyak 4-6 butir telur. Setelah mengerami selama 23 hari anak burung cangak merah akan menetas dari telurnya. Setelah itu induk akan mengasuh anaknya hingga mampu tebang. Setelah itu induk akan membiarkan anak untuk mencari makan sendiri.
Makanan Cangak Merah
Makanan alami dari burung cangak merah adalah katak, ikan tawar, udang, ular air, laron, kadal, dan serangga-serangga kecil. Burung jenis ini cenderung mencari makan saat menjelang sore hari atau di pagi hari.
Dikutip dari berbagai sumber.
Mengenal Rusa Sambar Serta Klasifikasi Dan Karakteristiknya
Mengenal Rusa Sambar Serta Klasifikasi Dan Karakteristiknya. Hewan ini merupakan jenis rusa terbesar Bobot lahir anak rusa betina sekitar 3 kg, sedangkan yang jantan 4 kg. Berat minimal untuk kesiapan perkawinan baik, jantan atau betina 85 - 95 kg. Panjang badan berkisar antara 1,5 - 2,0 m dan tinggi badan 1,4 - 1,6 m.
Rusa sambar atau sambar india adalah jenis rusa besar yang umum berhabitat di Asia. Spesies yang umum memiliki ciri khas tubuh yang besar dengan warna bulu kecoklatan. Sambar umumnya berhabitat di hutan dan bergantung pada tanaman semak atau rerumputan. Mereka umumnya hidup dalam kelompok dengan anggota 5 - 6 anggota. Rusa sambar (Cervus unicolor syn. Cervus aristotelis) mendiami sebagian besar Asia Selatan dengan batas sampai wilayah Himalaya.
Rusa Sambar (Cervus unicolor) merupakan rusa terbesar untuk daerah tropic dengan sebaran di Indonesia terbatas di pulau Sumatera, Kalimantan dan pulau kecil di sekitar Sumatera. Rusa sambar juga merupakan jenis rusa yang besar dan mempunyai kaki yang panjang, warna kulit dan rambut coklat tua, bagian perut berwarna lebih gelap sampai kehitam - hitaman, rambut kaku, kasar dan pendek. Berat badan bervariasi antara 185 – 260 kg dengan tinggi badan 140–160 cm. Jantan dewasa memiliki rambut surai yang panjang dan lebat dibagian leher dan atas kepala. Rusa Sambar mencapai dewasa pada umur 8 bulan dan dapat hidup hingga umur 11 tahun. Periode gestasi 7 bulan dan interval gestasi mencapai 1,5 tahun.
Warna bulu rusa sambar umumnya coklat dengan variasinya yang agak kehitaman (gelap) pada yang jantan atau yang telah tua. Ekor agak pendek dan tertutup bulu yang cukup panjang. Keadaan bulu termasuk kasar dan tidak terlalu rapat. Pada daerah leher bagian lateral, bulu membentuk suatu surai/malai (mane). Perubahan warna bulu dari coklat cerah menjadi lebih gelap, khususnya pada jantan dominan, sering terlihat bersamaan dengan masuknya pejantan ke musim kawin .
Klasifikasi Rusa Sambar (Cervus unicolor)
- Filum : Kordata
- Subfilum : Vertebrata
- Kelas : Mammalia
- Ordo : Artiodactyla
- Sub Ordo : Ruminansia
- Famili : Cervidae
- Genus : Cervus
- Spesies : Cervus unicolor
- Sub Spesies : Cervus unicolor
Karakteristik Rusa Sambar (Cervus unicolor)
- Rusa sambar (Cervus unicolor) termasuk golongan ruminansia yang mempunyai tingkah laku jelas berbeda dengan ruminansia lain, yaitu mempunyai ketajaman pendengaran, penciuman, kecepatan melompat dan berlari cukup tinggi.
- Rusa sambar dewasa berbadan besar, tungkai panjang, hidung gelap dan suara khas melengking nyaring.
- Tubuh berwarna hitam kecoklat-coklatan dan cenderung coklat ke abu - abuan atau ke merah – merahan, warna gelap sepanjang bagian atas.
- Bobot rusa sambar dewasa (10-12 bulan), betina berkisar 80 - 90 kg sedangkan yang jantan antara 90 - 125 kg. Panjang badan berkisar 1,5 m dan tinggi badan 1,4 – 1,6 m. Bobot lahir 3-4 kg.
- Perkawinan alami secara umum berkisar antara bulan Juli sampai September, masa bunting lebih kurang 235 hari atau 7-8 bulan dan Calving Internal 10-12 bulan.
- Rusa selalu mencari tempat yang aman seperti semak-semak saat akan melahirkan.
- Anak akan bersembunyi selama 1-2 minggu, kemudian bergabung dengan kelompok.
- Anak yang lahir dengan mendapat perlakuan dari manusia seperti pada rusa tangkaran akan menunjukkan sifat yang lebih jinak.
- Pertumbuhan tanduk hanya pada rusa jantan, tumbuh pada umur 14 bulan.
- Tanduk pertama hanya berbentuk lurus dan akan bercabang pada tumbuh tanduk berikutnya.
- Tanduk akan lepas pada umur 10-12 bulan setelah tumbuh, selanjutnya akan tumbuh kembali.
Mengenal Semut Siafu (Dorylus) Hewan Mematikan
Mengenal Semut Siafu (Dorylus) Hewan Mematikan. Semut jenis ini atau biasa disebut Dorylus berasal dari dataran Afrika, terutama hutan-hutan Afrika Barat dan Kongo. yang memiliki koloni terbesar di antara jenis serangga social.
Terdapat dua jenis kasta dalam koloni semut Siafu. Diantaranya adalah Kasta pekerja berukuran sekitar 0,5 cm, dan kasta tentara ukurannya hampir tiga kali ukuran pekerja. Ratu semut Siafu sendiri ukurannya bisa mencapai 5 cm. Uniknya, semua semut yang ada dalam satu koloni siafu adalah betina. Tapi, hanya ratu yang bisa berkembang biak. Semut pekerja dan tentara merupakan semut steril atau tidak berkembang biak. Ratu mempunyai ukuran badan yang jauh lebih besar di banding semut pekerja dan tentara. Ratu semut itu menelurkan 1 – 2 juta telur setiap bulannya agar bisa memiliki keturunan. Ratu menghasilkan telur dari perkawinanya dengan semut saiafu pejantan asing. sedangkan ciri semut pejantannya memiliki sayap dengan ukuran tubuh sepanjang 3 cm.
Jenis semut ini berburu makanan ketika malam hari, dimana koloni ini memangsa katak dan serangga-serangga lainnya. Namun semut jenis ini bukanlah termasuk serangga jenis kanibal. Siafu juga dikenal sebagai pemburu hewan besar dan manusia, sehingga hewan ini dinyatakan sebagai semut yang paling mematikan. Senjata utama semut Siafu adalah pada rahangnya. Dengan kekuatan rahang yang besar dan sengatannya, semut ini dapat menciptakan luka tusukan atau robekan yang besar pada makhluk hidup lainnya.
Yang Uniknya, apabila kita digigit oleh semut Siafu kemudian kita membunuhnya dengan cara memutuskan kepalanya, maka rahangnya yang dalam posisi menggigit itu akan tetap mencengkram kuat dan erat terkunci. Di Afrika, dalam situasi darurat rahang semut Siafu digunakan sebagai 'benang jahit' untuk menutup luka yang terbuka.
Dikutip dari berbagai sumber
Mengenal Atta Semut Pemotong Daun
Mengenal Atta Semut Pemotong Daun. Ciri - ciri khusus semut pemotong daun, yang juga disebut “Atta”, adalah kebiasaan mereka membawa potongan daun yang mereka potong di atas kepalanya. Semut ini bersembunyi di bawah daun, yang sangat besar dibandingkan ukuran tubuh mereka. Daun ini mereka tahan dengan dagu yang terkatup rapat. Alasan dari semut ini dalam membawa potongan daun tentu saja bukan untuk perlindungan dari matahari. Semut ini juga tidak memakan potongan daun. Lalu, bagaimana mereka memanfaatkan begitu banyak daun, Ternyata Atta menggunakan daun untuk memproduksi jamur. Daun itu sendiri tidak dapat mereka makan karena di dalam tubuh mereka tak ada enzim yang dapat mencerna selulosa dalam daun. Semut pekerja menumpuk potongan daun setelah dia kunyah, dan di simpan di ruang- ruang dalam sarang di bawah tanah. Di ruangan ini mereka menanam jamur di atas daun. Dengan ini, mereka memperoleh protein yang mereka butuhkan dari pucuk jamur.
Sistem Pertahanan Atta Semut Pemotong Daun
Pekerja berukuran sedang dari koloni semut pemotong daun melewatkan hampir seluruh hari mereka membawa daun. Mereka jadi sulit membela diri selama kegiatan ini, karena mereka memegang daun dengan dagu yang biasa mereka gunakan untuk membela diri. Jadi, jika mereka tak mampu membela diri, siapa yang melindungi mereka?
Telah diamati bahwa semut pekerja pemotong daun selalu berjalan ditemani pekerja yang berukuran lebih kecil. Pada mulanya ini diperkirakan hanya kebetulan. Lalu, alasan di balik hal ini diteliti dan temuan nya, yang merupakan hasil analisis yang panjang, adalah
contoh kerja sama yang menakjubkan.
Semut berukuran sedang, yang bertugas membawa daun, menggunakan system pertahanan yang menarik untuk melawan jenis lalat musuh. Lalat musuh ini memilih tempat khusus untuk bertelur pada kepala semut. Tempayak yang menetas dari telur ini akan memakan kepala semut, dan pada akhirnya memenggalnya. Tanpa asistennya yang kecil, semut pekerja tak berdaya melawan spesies lalat yang selalu siap menyerang ini. Dalam keadaan normal, semut mampu mengusir lalat yang mencoba mendarat di tubuh mereka dengan rahang setajam gunting. Namun, ia tak dapat melakukannya selagi membawa daun. Oleh karena itu, ia menaruh semut lain pada daun yang dibawanya untuk membelanya. Jika diserang, para penjaga kecil ini bertarung melawan musuh.
Sedangkan Komunikasi suara pada semut pemotong daun berfungsi sebagai sistem peringatan bawah tanah. Ini biasanya digunakan kalau sebagian koloni terkubur di bawah longsoran sarang. Pekerja mulai bergerak menggali untuk menyelamatkan teman-temannya, sebagai tanggapan atas isyarat bunyi yang diterima.
Jalur Jalan Atta Semut Pemotong Daun
Jalan yang digunakan Atta, saat membawa pulang daun yang mereka potong, mirip jalan raya mini. Semut yang merayap perlahan di jalan ini mengumpulkan semua ranting, kerikil kecil, rumput, dan tumbuhan liar dan menyingkirkannya ke satu sisi. Dengan demikian, mereka membuat jalan bersih bagi mereka sendiri. Setelah lama bekerja secara intensif, jalan raya ini menjadi lurus dan mulus, seolah dibangun dengan alat khusus.
Koloni Atta terdiri atas pekerja sebesar butir pasir, prajurit yang beberapa kali lipat lebih besar, dan “pelari maraton” berukuran sedang. Pelari maraton ini berlari membawa potongan daun ke sarang. Semut- semut ini begitu rajin sehingga, dengan ukuran manusia, setiap pekerja bagaikan orang yang berlari menempuh jarak satu mil per empat menit sepanjang 50 km, sambil memanggul 227 kg di bahunya.
Dalam sarang Atta, ada ruang-ruang sebesar kepalan tangan sedalam hingga 6 meter. Pekerja mini bisa memindahkan sekitar 40 ton tanah saat menggali sejumlah besar ruangan dalam sarang mereka yang besar. Pembangunan sarang selama beberapa tahun oleh semut ini memiliki tingkat kesulitan dan standar profesionalisme tinggi yang setara dengan pembangunan Tembok Besar Cina oleh manusia
Inilah bukti bahwa Atta tidak bisa dipandang sebagai makhluk sederhana yang biasa. Semut, pekerja sangat keras, mampu merampungkan tugas rumit yang sulit dilakukan manusia. Sesungguhnya satu - satunya Pemilik kekuasaan yang bisa memberi mereka keterampilan seperti ini adalah Allah. Sungguh tidak logis jika kita mengatakan bahwa mereka memperoleh semua keterampilan ini sendiri dan dengan kemauan sendiri.
Proses Atta Memotong Daun
Saat semut memotong daun dengan mandibula (rahang), seluruh tubuhnya bergetar. Para ilmuwan mengamati bahwa getaran ini membuat daun diam, sehingga memudahkan pemotongan. Pada saat yang sama, bunyi ini dapat menarik perhatian para pekerja lain semuanya betina ke tempat tersebut untuk menyelesaikan memotong seluruh daun. Si semut menggosokkan dua organ kecil pada perutnya untuk menghasilkan getaran ini, yang bisa didengar manusia sebagai bunyi yang sangat lirih. Getaran ini dikirim melalui tubuh hingga mencapai mandibula semut yang mirip arit. Dengan menggetarkan bokongnya secara cepat, semut ini memotong daun berbentuk sabit dengan menggetarkan mandibula, mirip dengan pisau listrik.
Teknik ini memudahkan pemotongan daun. Namun, diketahui bahwa getaran ini juga memiliki tujuan lain. Seekor semut yang memotong daun akan menarik semut lain ketempat yang sama karena banyak tumbuhan lain di daerah tempat tinggal Atta beracun. Karena menguji setiap daun oleh masing-masing semut merupakan prosedur yang berisiko tinggi, mereka selalu pergi ke tempat di mana semut lain telah berhasil merampungkan tugas mereka.
Sumber Referensi
Menjelajah Dunia Semut oleh Harun Yahya
Mengenal Semut Peledak Camponotus saundersi
Mengenal Semut Peledak Camponotus saundersi. Apa itu Semut Peledak..? Jenis semut ini biasanya disebut dengan kamikase / semut peledak atau dalam bahasa ilmiah adalah Camponotus saundersi. Yang merupakan salah satu spesies semut kayu yang ditemukan di wilayah hutan tropis Asia Tenggara terutama negara malaysia. Oleh karena itu maka banyak orang menamakan semut ini dengan nama semut malaysia.
Pasukan semut dari jenis Camponotus saundersi ini memiliki kelenjar-kelenjar yang penuh dengan racun didalam tubuhnya antara kepala sampai dengan punggungnya. Dan apabila merasa ada bahaya mengancam, tubuhnya akan berkonstraksi, menyebabkan kelenjar-kelenjar itu meletus dan menyemburkan racun. Mekanisme mempertahankan diri ini disebut sebagai Authysis, ketika memecahkan sebuah organ untuk meledakan tubuhnya sendiri dan membunuh dirinya sendiri pada prosesnya.
Seperti Pada semut pada umumnya, apabila sarang mereka diserang oleh semut lain, maka semut jenis ini akan melawan dengan memakai rahangnya. Namun bila mulai terdesak, maka pada saat inilah semut Camponatus saundersi melakukan pengorbanan terakhir untuk membela koloninya dengan cara Meledakkan Dirinya.
Jika Anda ingin menambahkan silahkan berkomentar terima kasih atas kerja samanya.
Dikutip dari berbagai sumber
Langganan:
Postingan
(
Atom
)
Popular Posts
Labels
Anjing
Anoa
Armadillo
Ayam
Babi Hutan
Babi rusa
Badak
Banteng
Bekantan
Berang-berang
Beruang
Beruang Cokelat
Beruang Kutub
Beruang Madu
Beruang Sloth
Beruk
Bilby
Binatang Peliharaan
Bison
Buaya
Cheetah
Chevrotain
chinchilla
Cicak
Dares
Flamingo
Foto-foto binatang
Gagak
Gajah
Gibbon
golden monkey
Gorilla
Gurun
Harimau
Harimau Putih
Harimau Sumatera
Hewan Air
Hewan Beracun
Hewan Bertanduk
Hewan Buas
Hewan Cerdas
Hewan Dilindungi
Hewan endemik Indonesia
Hewan Ganas
Hewan Herbivora
Hewan Karnivora
Hewan Kutup
Hewan langka
Hewan Liar
Hewan Nokturnal
Hewan Omnivora
Hewan Predator
Hewan Purba
Hewan Sosial
Hewan Ternak
Hewan Unik
Hewan yang dilindungi
Honey badger
Hyena
Info BInatang
Jaguar
Jenis Burung
Jenis Ikan
Jerapah
Kadal
Kambing
Kancil
Kanguru
Kanguru pohon
Keledai
kelelawar
Kelinci
Kelinci Sumatera
kera emas
Koala
Komodo
Kucing
Kuda
Kuda Nil
Kuda Thumbelina
Kukang
Kunang-kunang
Kuskus
Lemur
Lemur Tikus
Liger
Liliger
Llama
Loris
Luwak
Macan Dahan
Macan Kumbang
Macan Tutul
Malayan Tapir atau Tapir Asia
mamalia
Mammalia
Marsupial
Meerkat
Musang
Ngengat
Ngoang
Nilgai
Numbat
Onta
Orang Utan
Primata
Pronghorn
Puma
Rusa
semut
semut banteng
Serangga
Serigala
Serigala abu-abu
Siamang
Simpanse
Simpei Mentawai
Singa
Singa Putih
Singapuar
Siput
Siput Merah Muda
Solenodon
Southern Pudu
Sugar Glider
Tokek
Trenggiling
Unta
Wallaby
Zebra
Zonkey
-
►
2018
(5)
- ► Agustus 2018 (1)
-
►
2017
(163)
- ► September 2017 (2)
- ► Agustus 2017 (12)
-
►
2016
(22)
- ► Oktober 2016 (1)
- ► Maret 2016 (1)
-
►
2015
(8)
- ► Februari 2015 (1)