Anda tebtu sudah tidak asing dengan peribahasa serigala berbulu domba yang merupakan kiasan,bagi seseorang yang berpura-pura baik tetapi berhati jahat. Sudah tentu di dunia nyata ini tidak ada serigala yang mempunyai bulu seperti bulu domba.. Tetapi apakah anda pernah mendengar Babi berbulu Domba, apakah ini juga peribahasa juga?
Ternyata tidak sob, mereka memang betul-betul nyata dan hidup di dunia ini. So, makhluk aneh apakah sebenarnya babi berbulu domba ini?
Binatang ini bukan dari hasil hibrida atau persilangan campuran antara babi dan domba. Apalagi hasil olah gambar photoshop.
Binatang ini bukan dari hasil hibrida atau persilangan campuran antara babi dan domba. Apalagi hasil olah gambar photoshop.
Pada tahun 2010 silam, situs livescience.com, memberikan penjelasan tentang misteri binatang babi berbulu domba tersebut. Meski bukan tergolong temuan baru, hewan ini masih belum banyak dikenal masyarakat. Kalau dilihat sekilas, tampilan luar hewan ini diselimuti bulu dengan tipe wol seperti domba, tetapi saat dilihat lagi lebih dekat, maka jelas wajah hewan ini adalah babi. Hal ini membuatnya tidak terlihat seperti babi pada umumnya yang biasa kita lihat dengan kulit yang licin dan berwarna merah muda.
Babi ini adalah jenis babi mangalitsa yang berasal dari dataran tinggi di Austria dan Hungaria. Kulit atau tepatnya bulu-bulu wol itu berfungsi melindungi mereka dari suhu ekstreme di Eropa ketika musim dingin.
Babi Mangalitsa bukanlah produk rekayasa genetik. Mereka merupakan binatang hasil dari perkawinan turun-temurun selama ribuan tahun lalu yang tumbuh di peternakan-peternakan biasa. Mangalitsa merupakan keturunan gen kuat babi asli Hungaria dari peranakan Bakony dan Szalontai, yang dengan Sumadijas dari Serbia dan sudah ada lebih dari satu abad yang lalu.
Saat ini mereka termasuk dala kategori hewan langka. Untuk melestarikannya, baru-baru ini debuah kebun binatang di Essex, Inggris menampilkan babi berbulu ini sebgagai salah satu objek di kebun binatang tersebut.
Referensi : livescience.com
0 comments:
Posting Komentar